Jumat, 27 April 2012

Cara pengambilan gambar di dunia Broadcast

Tips Pengambilan Gambar

Saat ini, kebanyakan orang cenderung mengabadikan momen - momen penting dalam kehidupan dengan merekamnya menggunakan kamera video. Kamera video yang banyak beredar dipasaran dan digunakan masyarakat awam ialah Handycam. Pilihan kamera video jenis ini cukup beralasan, karena selain penggunaannya yang mudah, tapi didukung juga oleh harganya yang terjangkau. Bahkan, beberapa produsen kamera Handycam telah melengkapinya dengan berbagai fitur yang canggih.

Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan teknik pengambilan gambar atau shooting. hal ini dilakukan agar pada saat editing diperoleh sumber video yang bagus, walaupun cuma menggunakan sebuah handycam.


Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat pengambilan gambar, diantaranya :

1. Pada saat pengambilan gambar harus dihindari penggunaan zoom yang berlebihan karena hal ini bisa menyebabkan gambar tidak fokus (out of focus), terutama pada kamera yang memiliki zoom digital.
2. Jangan terlalu terpaku merekam objek utama saja, tetapi objek diseki­tarnya yang berkaitan perlu juga Anda perhatikan.
3. Hindari pengambilan gambar pada tempat-tempat yang tingkat pencaha­yaannya kurang. kalau kamera video yang digunakan memiliki fasilitas Light jalankan saja fitur ini untuk menambah pencahayaan. Atau bisa juga menggunakan cahaya tambahan.
4. Gunakan penyangga (tripod) untuk menghasilkan gerakan yang halus. tripod juga digunakan untuk menghindari guncangan pada saat pereka­man.
5. Gunakan variasi-variasi sudut pandang kamera, seperti Bird eye View (dari atas), High Angle (dari atas objek), Low Angle (dari arah bawah ob­jek), Eye Level (sejajar dengan mata objek), Frog Eye (dari bawah).
6. Hindari penggunaan efek-efek yang terdapat pada kamera video. peng­gunaan efek lebih baik pada saat editing saja. Penggunaan efek pada kamera video bisa dilakukan, apabila Anda memang tidak ingin mengedit­nya kembali di komputer (tetap disimpan di kaset video).
7. Harus memperhatikan komposisi frame (bingkai), jangan sampai objek utama terpotong atau tidak masuk ke dalam frame.
8. Jika shot memperlihatkan adegan seseorang berjalan atau sedang menuju (ke) maka sisakan ruangan di depan orang tersebut. Ini yang disebut looking space, yaitu jarak pandang objek terhadap batas frame.
9. Perihal backgroud (latar belakang) juga harus diperhatikan.karena ada kalanya saat pengambilan gambar juru kamera tidak memperli­hatkan latar belakang.Misalnya,latar belakang menyatu dengan foreground (latar depan),sehingga terkesan latar belakang dihasilkan dari foreground.
10. Untuk menghindari suara-suara noise yang ikut terekam, sebaiknya anda meng­gunakan kamera video yang memiliki konektor untuk mikrofon ek­sternal. Atau anda juga bisa menggunakan mikrofon yang sudut rekamnya menyempit (mikrofon omni),sehingga hanya bagian subjek utama saja yang terekam suaranya.

Apabila Anda hendak membeli camcorder DV, berikut ini akan diberikan tip dan trik bagaimana cara memilih camcorder DV yang baik.

1. Jangan langsung “kepincut” dengan tawaran harga murah dari toko, karena mungkin saja produk tersebut sudah out of date (alias kadaluwarsa). Bila terjadi kerusakan maka kemungkinan suku cadangnya tidak ada di pasaran.
2. Perhatikan dukungan port yang dimiliki, apakah menggunakan FireWire atau USB.
3. Pilih kamera video yang memiliki dukungan banyak fitur didalamnya.
4. Pilihlah baterai yang bisa diisi ulang (rechargeable), Anda harus memasti­kan berapa lama baterai tersebut bisa bertahan.
5. Jumlah piksel lensa CCD yang dimiliki camcorder DV. Ukuran piksel menen­tukan kualitas gambar, dimana semakin besar jumlah piksel yang dimiliki semakin baik kualitas gambar yang dihasilkan.
6. Pemilihan layar LCD. Layar LCD berfungsi untuk melihat objek bidikan. Teknologi LCD yang ditawarkan setiap merek umumnya sama, hanya ukurannya saja yang berbeda-beda. Semakin besar ukurannya (biasanya dalam inchi) maka semakin baik. Anda juga harus memperhatikan ketajaman layer, bi­asanya diukur dengan resolusi gambar.
7. Pada umumnya camcorder DV dilengkapi dengan lensa zoom optik dan zoom digital. Kamera yang baik tentunya mempunyai lensa yang lebih besar (secara fisik) dan kemampuan zoom yang besar pula. Yang perlu diper­hatikan adalah kemampuan zoom. Jenis zoom optik lebih baik dibanding­kan dengan zoom digital.
8. Pilihlah kamera DV yang memiliki konektor untuk mikrofon dari luar.
  • istilah-istilah dalam dunia Broadcast
  • | 22 comments ]
  • Pada artikel kali ini saya akan menginformasikan istilah-istilah yang berhubungan dengan dunia broadcast mungkin artikel ini berguna bagi yang ingin bergelut dalam dunia broadcaster untuk menjadi bahan dasar pembuat tempe...( apa coba ) baiklah tanpa perlu panjang lebar ulasan pembukanya saya akan memaparkan kamus broadcast tersebut selamat membaca semoga dapat membantu. oh ya hampir lupa nih artikel ini saya dapat dari blognya mas teguh teman satu pendaringan saya. profesi beliau adalah sebagai kameramen dan dosen di salah satu akademi broadcast di jakarta.

    Akting :Sebuah proses pemahaman dan penciptaan tentang perilaku dan karakter pribadi dari seseorang yang diperankan.
    Audio Visual :Sebutan bagi perangkat yang menggunakkan unsur suara dan gambar.
    Art Director : Sebutan bagi pengarah seni artistik dari sebuah produksi.
    Asisten Produser : Seseorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya.
    Audio Mixing : Proses penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis dan bentuk suara.
    Angle : Sudut pengambilan gambar.
    Animator : Sebutan bagi seseorang yang beprofesi sebagai pembuat animasi.
    Audio Effect : Efek suara.
    Ambience : Suara natural dari objek gambar.
    Broadcaster : Sebutan bagi seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran.
    Background : Latar belakang.
    Blocking : Penempatan objek yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
    Bridging scene : Adegan perantara diantara adegan – adegan lainnya.
    Back Light : Penempatan lampu dasar dari sudut belakang objek.
    Breakdown Shoot : Penentuan gambar yang sesuai dengan naskah atau urutan acara.
    Bumper In : Penanda bahwa program acara TV dimulai kembali setelah iklan komersial.
    Bumper Out : Penanda bahwa program acara TV akan berhenti sejenak karena iklan komersial.
    Credit Title : Urutan nama tim produksi dan pendukung acara.
    Chroma Key : Sebuah metode elektronis yang melakukan penggabungan antara gambar video yang satu dengan gambar video lainnya dimana dalam prosesnya digunakan teknik Key Colour yang dapat diubah sesuai kebutuhan foreground dan background.
    Cutting on Beat : Teknik pemotongan gambar berdasar tempo.
    Clip Hanger : Sebutan bagi adegan atau gambar yang akan mengundang rasa ingin tahu penonton tentang kelanjutan acara, namun harus ditunda karena ada jeda iklan komersial.
    Cut : Pemotongan gambar.
    Cutting : Proses pemotongan gambar.
    Camera Blocking : Penempatan posisi kamera yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
    Clear – Com : Sebutan bagi penggunaan head-set audio yang dihubungkan dengan ruang master control.
    Channel : Saluran.
    Crazy Shot : Gambar yang direkam melalui kamera yang tidak beraturan.
    Compotition : Komposisi.
    Continuity : Kesinambungan.
    Cross Blocking : Penempatan posisi objek secara silang sesuai dengan kebutuhan gambar.
    Crane : Katrol khusus untuk kamera dan penata kamera yang dapat bergerak keatas dan kebawah.
    Clip On : Mikrofon khusus yang dipasang pada objek tanpa terlihat.
    Casting : Proses pemilihan pemain lakon sesuai dengan karakter dan peran yang akan diberikan.
    Close Up : Pengambilan gambar dari jarak dekat.
    Desain Compugrafis : Rancangan grafis yang digambar melalui tekhnologi komputer.
    Durasi : Waktu yang diberikan atau dijalankan.
    Dimmer : Digunakan untuk mengontrol naik turunnya intensitas cahaya.
    Disc Jokey : Sebutan bagi pembawa acara musik yang menayangkan video Klip.
    Dissolve : Tekhnik penumpukan gambar pada editing maupun syuting multi kamera.
    Depth of Field : Area dimana seluruh objek yang diterima oleh lensa dan kamera muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh jarak antara objek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop.
    Dialogue : Percakapan yang muncul dalam adegan.
    Dramatic Emotion : Emosi gambar secara dramatis.
    Editing : Proses pemotongan gambar.
    Ending Title : Urutan nama yang dicantumkan pada akhir movie.
    Engineering : Sebutan bagi pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalah teknis penyiaran.
    Establish Shot : Gambar yang natural dan wajar.
    Extreme Close Up : Pengambilan gambar dari jarak sangat dekat.
    Focus : Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati objek aslinya.
    Final Editing : Proses pemotongan gambar secara menyeluruh.
    Floor Director : Seseorang yang bertanggung jawab membantu mengkomunikasikan keinginan sutradara, dari master kontrol ke studio produksi.
    Filter Camera : Filter yang digunakan untuk kamera.
    Footage : Gambar – gambar yang tersedia dan dapat digunakan.
    Hunting Location : Proses pencarian dan penggunaan lokasi terbaik untuk syuting.
    Headset : Digunakan untuk dapat mendengarkan suara sutradara.
    Hand held : Tekhnik penggunaan kamera dengan tangan tanpa tripod.
    Image : Simbol yang sesuai objek.
    Jumping Shot : Proses pengambilan gambar secara tidak berurutan.
    Jimmy Jib : Katrol kamera otomatis yang digerakkan dengan remote.
    Job Description : Deskripsi tentang jenis pekerjaan.
    Jeda Komersial : Saat penayangan iklan komersial diantara acara televisi.
    Job Title : Penamaan jabatan pada pekerjaan.
    Konservatif : Serba teratur, tertib, dan apa adanya.
    Kreator : Sebutan bagi seseorang yang menciptakan karya kreatif.
    Lighting : Penataan cahaya.
    Lighting Effect : Efek dari penataan cahaya.
    Lensa Wide : Digunakan untuk memperbesar sudut pandang pengambilan gambar dari kamera.
    Lensa Super Wide : Digunakan untuk sangat memperbesar sudut pandang pengambilan gambar dari kamera.
    Long Shot : Gambar yang direkam dari jarak yang jauh. Biasanya digunakan dengan cara pengambilan gambar dari sudut panjang dan lebar.
    Master Control : Perangkat teknis utama penyiaran untuk mengontrol proses distribusi audio dan video dari berbagai input pada produksi untuk siaran live show maupun recorded.
    Magazine Show : Rancangan acara dengan format majalah.
    Main Object : Target pada objek utama.
    Medium Close Up : Pengambilan gambar dari jarak cukup dekat.
    Medium Shot : Gambar yang diambil dari jarak sedang.
    Medium Long Shot : Pengambilan gambar dari jarak yang panjang dan jauh.
    Monitor : Digunakan untuk memantau gambar.
    Master Video : Video utama berisikan rekaman acara televisi yang siap untuk ditayangkan maupun disimpan.
    Multi Camera : Sistem dari tata produksi audio visual yang syuting secara bersamaan dengan menggunakan sejumlah kamera.
    Middle Close Up : Pengambilan gambar dari jarak sedang.
    Master Shot : Gambar pilihan utama dari sebuah adegan yang kemudian dijadikan referensi atau rujukan saat melakukan editing
  •  
  • Dalam dunia Broadcast Design terdapat banyak istilah yang dibakukan sebagai panduan ke seluruh bagian, khususnya untuk produser promo dan on air graphic designer dalam membuat grafis. Selain mereka hal ini juga dipakai divisi sales dan marketing untuk keperluan klien dalam mempromosikan produk mereka. Istilah-istilah ini dipakai secara global di seluruh dunia pertelevisian.

  • Dan untuk menyamakan persepsi untuk produser, designer, account executive maupun klien, elemen grafis dibagi menjadi tiga yaitu ; line, shape dan texture. Karena banyak hal yang belum tentu dimengerti oleh pihak sales marketing maupun klien dalam mengajukan job request maupun revisi nya


  • ON AIR LOOK

  • Station ID : Bumper yang berisi identitas dari stasiun televisi

  • Bug ID : identitas stasiun televisi yang muncul di pojok kiri atau kanan atas dari layar televisi. Ketika program berjalan, bug akan muncul dengan warna aslinya. Dan saat commercial break, bug berwarna putih transparan

  • Program Title : bumper tentang judul program yang sedang berlangsung. Dipakai pada saat masuk ke commercial break atapun masuk ke program itu

  • Classification : bug yang tujuannya untuk menjelaskan klasifikasi program, biasanya yang muncul di bagian sudut layar televisi. Klasifikasi ditulis dengan singkatan. SU : Semua Umur, D : Dewasa, BO : Bimbingan Orangtua

  • ON AIR PROMO

  • Line Up : template berisi informasi jadwal tayang dalam satu hari atau satu minggu, dengan waktu dan tanggal dari sebuah program. Bisa berupa full frame template maupun strap

  • Running text : template di posisi bagian bawah layar televisi, berisi informasi ataupun iklan dari suatu produk

  • Superimpose / bug : grafis berupa indentitas ataupun logo produk yang muncul di pojok kiri atau kanan atas dari layar televisi

  • Menu : template informasi jadwal acara yang muncul untuk memberi tahu mata acara yang akan berlangsung di hari atau malam itu

  • Next On : template berupa informasi tentang acara selanjutnya yang muncul di program yang sedang berlangsung. Bisa berupa full frame template ataupun bug

  • Endstrap : template di bagian sepertiga paling bawah dari layar televisi (lower third) yang muncul di bagian akhir promo berisi informasi waktu dan tanggal dari sebuah program.

  • Daystrap : template lower third yang muncul di tengah-tengah promo program berisi informasi waktu dan tanggal sebuah program

  • Endpage : bumper dibagian akhir promo program yang berisi informasi tentang judul program tersebut

  • Talent promo : bumper yang berisi informasi waktu dan tanggal sebuah program, dengan menggunakan talent dari pengisi program yang bersangkutan

  • Insert : animasi grafis di dalam promo program untuk memperkuat narasi dari promo tersebut

  • Full frame insert : template animasi grafis di dalam promo program yang biasanya muncul untuk memberitahukan eksklusivitas program

  • Slide : template grafis statis berupa pemberitahuan emergency promo ataupun slide untuk Public Service Announcement

  • Stillstore : template grafis statis berupa informasi tentang suatu produk. Biasanya berupa logo produk

  • Double bill : bumper di bagian akhir promo program, berisi informasi dua program atau satu program di dua jam tayang yang berbeda

  • Squeeze frame : template yang muncul dengan mengecilkan ukuran program yang sedang berlangsung, berbentuk siku (L). Berisi informasi tentang suatu produk

  • Template LSF : Template yang muncul sebelum penayangan sebuah film yang berisi informasi tentang kelayakan materi yang dikeluarkan oleh Lembaga Sensor Film

  • NEWS & NON-NEWS PROGRAM

  • OBB / CBB : singkatan dari Opening Bumper Break / Closing Bumper Break, yaitu identitas dari judul suatu program berupa animasi dan grafis dengan durasi 15 – 30 detik

  • Bumper in / out : animasi grafis identitas suatu program untuk masuk ke commercial break ataupun sebaliknya, pada saat program berlangsung

  • Lower third : template grafis yang muncul di bagian sepertiga paling bawah dari layar televisi, dengan informasi nama news anchor, reporter ataupun narasumber. Maupun judul dari materi berita yang ditayangkan

  • Highlight template : template yang berisi cuplikan dari materi di dalam program yang akan disajikan pada episode tersebut

  • Sting : bumper di dalam program untuk menjelaskan segmen-segmen dalam sebuah program

  • News ticker : template di bagian bawah seperti running text yang berisi informasi singkat dari berbagai berita

  • Virtual set : Set presenter berita yang dibuat dengan compugraphic dan dikomposisikan dengan presenter untuk keperluan on air berita

  • Over the shoulder / Picture box : Gambar/ilustrasi tentang materi berita yang dibawakan presenter, terletak di pojok kanan atau kiri presenter kira-kira diatas bahu presenter dengan tipe shooting medium close up

  • Window chit chat : template yang dipakai bila yang muncul di layar televisi adalah presenter dan reporter di lapangan. Terdiri atas template grafis dengan minimal dua window yang berisi gambar presenter di studio dan gambar reporter yang melakukan peliputan langsung dari lokasi

  • Beeper : template laporan telepon dari lokasi karena ketiadaan gambar yang bisa didapat dari lokasi. Biasanya berisi ilustrasi jenis template dan foto serta nama narasumber atau reporter.

  • Flash bumper / transition : transisi singkat, dengan durasi maksimal 1 detik untuk menyambung dari satu gambar ke gambar lain

  • Graphic insert : berupa penjelasan grafis dalam sebuah program, bisa berupa informasi peta, illustrasi maupun graphic text
  •